Beranda / Tips Kuliah / 7 Cara Menyusun Skala Prioritas dari Nol

7 Cara Menyusun Skala Prioritas dari Nol

Cara Menyusun Skala Prioritas

Bagi kamu mahasiswa, apalagi di tahun ini, kesibukan membagi waktu antara setumpuk tugas akademik yang harus dikejar dan seabrek kegiatan non-akademik jelas jadi tantangan tersendiri. Target utama seperti lulus tepat waktu dengan hasil memuaskan butuh strategi jitu.

Sebenarnya, dilema mengatur berbagai prioritas ini tidak hanya dialami mahasiswa. Banyak orang di berbagai profesi dan usia juga menghadapi tuntutan serupa di tengah kehidupan modern yang serba cepat, di mana berbagai tugas, proyek, dan keinginan pribadi saling berebut perhatian. Jika tidak pandai memilah, bisa-bisa semua terasa kacau dan tujuan penting jadi terbengkalai.

Artikel ini adalah panduan praktismu untuk menyusun skala prioritas yang cerdas dan efektif, agar semua kegiatanmu, baik sebagai mahasiswa maupun dalam peran lainnya, berjalan lebih terarah dan target-targetmu tercapai.

1. Petakan Ambisi Akademik dan Non-Akademikmu

Langkah paling awal adalah kenali dengan jelas apa yang ingin kamu capai. Bukan hanya IPK tinggi atau lulus tepat waktu, tapi juga skill apa yang ingin kamu kuasai, pengalaman organisasi seperti apa yang kamu butuhkan, atau kontribusi apa yang ingin kamu berikan.

Tuliskan semua ambisimu, baik jangka pendek (misalnya, lulus mata kuliah Statistik dengan nilai A semester ini) maupun jangka panjang (misalnya, mendapatkan fully funded scholarship S2). Dengan peta ambisi ini, kamu punya kompas untuk menentukan mana yang penting.

Ini seperti menentukan destinasi sebelum kamu pesan tiket pesawat, biar nggak salah arah.

2. Kumpulkan dan Visualisasikan Semua Kewajibanmu

Sekarang, inventarisasi semua tugas dan tanggung jawabmu. Catat semuanya: jadwal kuliah, deadline tugas, janji bimbingan, rapat kepanitiaan, waktu belajar mandiri, bahkan alokasi waktu untuk pengembangan diri seperti kursus online atau seminar.

Gunakan aplikasi to-do list, kalender digital, atau planner fisik. Melihat semua beban kerja secara visual akan membantumu menyadari volume pekerjaan dan mencegah ada yang terlewat atau terlupakan. Jangan sampai ada “tugas siluman” yang tiba-tiba muncul dan bikin panik.

3. Terapkan Metode MoSCoW untuk Memilah Tugas

Salah satu metode yang efektif adalah MoSCoW, singkatan dari Must have, Should have, Could have, Won’t have (this time).

  • Must Have: Ini adalah tugas-tugas kritis yang wajib diselesaikan karena berdampak langsung pada tujuan utamamu (misalnya, menyelesaikan skripsi, belajar untuk UAS, menghadiri praktikum). Tidak bisa ditawar.
  • Should Have: Tugas-tugas ini penting namun tidak sekritis Must Have. Idealnya dikerjakan, tapi jika ada kendala besar, masih bisa sedikit fleksibel (misalnya, ikut webinar penunjang mata kuliah, revisi minor tugas kelompok).
  • Could Have: Ini adalah tugas atau aktivitas yang bagus jika dikerjakan, tapi tidak akan berdampak besar jika dilewatkan (misalnya, ikut workshop yang tidak terlalu mendesak, hangout yang bisa ditunda).
  • Won’t Have (This Time): Tugas atau keinginan yang kamu putuskan untuk tidak dilakukan saat ini agar bisa fokus pada yang lebih penting. Ini bukan berarti menyerah, tapi menunda untuk waktu yang lebih tepat.

Metode ini membantumu lebih realistis dalam menyusun prioritas, terutama saat sumber dayamu (waktu dan energi) terbatas.

4. Manfaatkan Teknik “Eat The Frog”

Istilah ini dipopulerkan oleh Brian Tracy, yang intinya adalah kerjakan tugas paling sulit atau paling tidak kamu sukai di pagi hari atau di awal waktu kerjamu. “Katak” ini adalah tugas yang paling sering membuatmu menunda-nunda.

Dengan menyelesaikannya lebih dulu, sisa harimu akan terasa lebih ringan dan produktif karena beban terberat sudah terangkat. Khususnya untuk tugas akademik yang butuh konsentrasi tinggi, ini bisa jadi strategi jitu.

5. Alokasikan Waktu dengan Bijak Menggunakan Time Blocking

Setelah tahu apa saja yang prioritas, jadwalkan waktu spesifik untuk mengerjakannya. Time blocking adalah memasukkan setiap tugas ke dalam slot waktu di kalendermu. Misalnya, Senin jam 09.00-11.00 untuk riset skripsi, Selasa jam 14.00-16.00 untuk belajar mata kuliah X.

Ini membantu melindungi waktumu dari interupsi dan membuatmu lebih disiplin. Anggap saja setiap blok waktu itu adalah janji penting yang tidak boleh dibatalkan. Di era yang serba penuh gangguan ini (medsos), di mana godaan notifikasi gadget begitu besar, teknik ini sangat membantu menjaga fokus.

6. Lakukan Review Mingguan dan Bulanan

Prioritas bisa berubah seiring berjalannya waktu. Ada tugas baru, perubahan deadline, atau peluang tak terduga. Maka, jadwalkan waktu rutin untuk meninjau kembali prioritasmu, misalnya setiap akhir pekan.

Apakah rencanamu masih efektif? Apakah ada yang perlu disesuaikan? Proses evaluasi dan adaptasi ini penting agar kamu tetap berada di jalur yang benar menuju tujuanmu. Ibarat nahkoda, kamu perlu rutin cek peta dan kompas.

7. Prioritaskan Istirahat dan Pemulihan Energimu

Ini sering terlupakan tapi sangat krusial. Istirahat yang cukup, tidur berkualitas, nutrisi seimbang, dan aktivitas fisik ringan adalah fondasi utama produktivitasmu. Jangan sampai kamu mengorbankan kesehatan demi mengejar semua target.

Burnout adalah musuh terbesar mahasiswa super sibuk. Alokasikan waktu untuk dirimu sendiri, untuk mengisi ulang energi. Ingat, kamu bukan robot. Keseimbangan adalah kunci keberlanjutan performa optimalmu.

Menyusun skala prioritas itu adalah seni mengelola diri yang akan terus terasah seiring pengalaman. Dengan menerapkan panduan ini, kamu sebagai mahasiswa di era 2025 yang serba cepat ini diharapkan bisa lebih cerdas dalam mengatur waktu dan energi.

Fokus pada apa yang benar-benar penting, dan kamu akan kagum dengan apa yang bisa kamu capai. Jangan biarkan kesibukan mengendalikanmu, kamulah yang harus mengendalikan kesibukanmu.

Baca juga: Tips Jitu Jadi Mahasiswa Produktif