Pengertian, Jenis dan Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

ciri-ciri perilaku menyimpang

Artikel ini berisi pembahasan lengkap mengenai perilaku menyimpang, jenis-jenis dan ciri-ciri yang bisa kalian pelajari dalam materi sosiologi.

Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat aturan-aturan serta norma-norma yang harus kita patuhi demi menjaga ketentraman serta kedamaian bersama.

Namun seringkali kita jumpai perilaku-perilaku yang tidak sesuai norma dan menyebabkan kerugian atau keresahan bagi pihak lain. Misalnya perilaku bullying dan perilaku lain sejenisnya yang dapat merugikan pihak lain. Hal tersebut merupakan suatu bentuk penyimpangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud penyimpangan sosial dan apa saja perilaku yang termasuk dalam penyimpangan sosial?

Baca juga: Apa itu Peran Sosial

Pengertian Perilaku Menyimpang

ciri-ciri perilaku menyimpang
ciri-ciri perilaku menyimpang

Beberapa pengertian perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial menurut beberapa ahli terangkum sebagai berikut:

  1. Prof. Robert M. Z. Lawang mendefinisikan penyimpangan sosial sebagai segala tindakan yang menyinggung norma-norma yang ada dan berlaku pada suatu sistem sosial. Hal tersebut dapat menimbulkan usaha para pihak yang memiliki wewenang untuk mengatasi dan memperbaiki hal tersebut.
  2. Paul B. Horton mengartikan perilaku menyimpang adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
  3. Bruce J. Cohen menyatakan perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial merupakan setiap perilaku seseorang atau individu sebagai bentuk atau hasil ketidakberhasilan dalam menyesuaikan diri dengan norma atau peraturan yang berlaku di dalam masyarakat maupun di lingkungan tersebut.

Merujuk pada pendapat beberapa ahli tersebut, perilaku menyimpang atau penyimpangan sosial ini dapat diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Faktor Penyebab Perilaku Menyimpang

Perilaku menyimpang seringkali dilakukan oleh individu secara sadar namun tetap melakukannya karena adanya dorongan atau faktor-faktor yang menyebab perilaku tersebut. Penyebab perilaku menyimpang sosial ini dapat dikategorikan menjadi faktor internal dan eksternal.

1. Faktor Internal 

Faktor internal ini merupakan penyebab terjadinya perilaku menyimpang yang berasal dari dalam individu itu sendiri.

Misalnya gangguan emosional, gangguan jiwa, hingga tingkat religiusitas yang rendah. Seseorang dengan gangguan jiwa dan pengendalian emosi yang rendah cenderung tidak dapat memikirkan tindakan terbaik sebagai solusi permasalahannya.

Selanjutnya, orang dengan tingkat religiusitas yang rendah, mereka cenderung tidak mengindahkan nilai dan norma baik dari segi agama maupun sosial, seperti mabuk-mabukan, mencaci orang, dan aktivitas buruk lain tanpa berpikir dua kali.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal merupakan penyebab terjadinya perilaku menyimpang yang berasal dari luar individu pelaku penyimpangan sosial. Misalnya keluarga yang hancur, pendidikan yang salah, lingkungan yang buruk, serta kondisi negatif lainnya.

Seseorang dengan latar belakang tersebut cenderung menangkap perangai negatif dan dapat mengekspresikannya dalam bentuk tindakan yang melanggar aturan dan norma. Yang mana hal tersebut terwujud dalam perilaku menyimpang sosial.

Lingkungan memberikan dampak cukup besar bagi seseorang. Lingkungan yang negatif cenderung memberikan potensi bagi seseorang untuk melakukan perilaku yang menyimpang. Dengan melihat perilaku menyimpang yang terjadi berulang di lingkungan terdekat dapat mempengaruhi seseorang untuk terpengaruh tanpa disadarinya.

Seperti perilaku tawuran yang dianggap sebagai wujud kesetiakawanan, yang sebenarnya melanggar nilai dan norma malah dianggap sebagai hal biasa karena sekelompok orang dalam satu lingkungan menyepakatinya, sehingga dapat memberi pengaruh bagi anggota lain dalam lingkungan tersebut untuk turut melakukannya.

Jenis penyimpangan sosial 

Terdapat berbagai bentuk perilaku menyimpang, pada Modul Antropologi yang dilansir Kemendikbud, dijelaskan bahwa macam-macam bentuk perilaku menyimpang meliputi:

1. Penyimpangan primer

Penyimpangan negatif seseorang yang bersifat sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang. Penyimpangan ini dilakukan seseorang hanya sementara, tidak terus-menerus.

Penyimpangan ini juga memiliki sifat tidak terlalu signifikan dan tidak terlalu merugikan orang lain. Misalnya siswa yang telat masuk sekolah dikarenakan ban sepedanya bocor.

2. Penyimpangan sekunder

Penyimpangan negatif seseorang yang bersifat nyata dan khas menunjukan perilaku menyimpang, yang cenderung merugikan diri sendiri dan memiliki kemungkinan merugikan orang lain. Penyimpangan ini merupakan bentuk pelanggaran norma atau aturan yang ada, seperti hukum yang berlaku.

Misalnya mabuk-mabukkan dan mengendarai kendaraan dalam keadaan mabuk, yang mana hal tersebut melanggar hukum dan dapat membahayakan baik diri sendiri maupun orang lain

3. Penyimpangan individu

Penyimpangan ini dilakukan oleh satu orang individu yang tidak mematuhi nilai atau norma yang berlaku di suatu lingkungan. Misalnya, siswa yang menyontek saat ujian, baik membawa kertas contekan maupun melihat jawaban teman.

4. Penyimpangan kelompok

Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok individu yang tidak mematuhi nilai dan norma yang berlaku di suatu lingkungan. Misalnya, balapan liar yang dilakukan sekelompok pemuda di jalan raya mengganggu kenyamanan dan keamanan pengendara lain maupun warga sekitar.

5. Penyimpangan situasional

Penyimpangan ini disebabkan oleh pengaruh sosial di luar individu yang secara situasional memicu atau memaksa individu tersebut melakukan penyimpangan. Misalnya, seseorang dengan keadaan ekonomi yang sulit tersedak untuk melakukan pencurian.

6. Penyimpangan sistemik

Penyimpangan ini melibatkan organisasi khusus, status sosial, peranan, nilai norma serta moral tertentu yang berbeda dengan situasi umumnya. Seperti, perilaku menyimpang pedagang obat-obat terlarang yang tergabung dalam sindikat perdagangan ilegal.

7. Penyimpangan seksual

Penyimpangan ini merupakan bentuk perilaku yang bertujuan mendapatkan kepuasan melalui tindakan seksual yang menyimpang. Bentuk perilaku menyimpang jenis ini seperti ekshibisionisme, voyeurisme, frotteurisme, pedofilia, sadomasokisme, fetichisme, skatologia telepon, dan lain sebagainya.

Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

1. Bisa Didefinisikan

Untuk bisa mengatakan bahwa perilaku yang dilakukan menyimpang, maka perilaku tersebut harus bisa didefinisikan, dideskripsikan dan juga dijelaskan. Sebab, dalam perilaku yang seperti ini sangat erat kaitannya dengan norma yang ada dalam masyarakat.

Jadi, setiap daerah bisa memberikan penilaian masing-masing terkait setiap perilaku yang terjadi.

2. Bisa Diterima dan Ditolak

Sebuah penyimpangan bisa jadi diterima ataupun ditolak oleh masyarakat. Penyimpangan tak selalu buruk bentuknya. Misalnya seperti adanya transportasi online, hal ini baik dan masyarakat menerima itu secara umum. Di Lain sisi, misalnya seperti kekerasan seksual atau pencurian, dimanapun tempatnya akan selalu ditolak oleh masyarakat.

3. Bersifat Relatif dan Mutlak

Maksudnya adalah setiap orang pasti pernah melakukan penyimpangan yang bentuknya mungkin tidak termasuk penyimpangan yang ditolak. Nah, dengan begitu penyimpangan bisa bersifat relatif dan ada juga yang bersifat mutlak.

4. Penyimpangan Budaya Nyata

Penyimpangan ini berkaitan dengan kebiasaan yang sudah menyimpang dari aturan yang ada tetapi sampai saat ini tetap dilanggar dan menjadi hal yang lumrah. Misalnya seperti orang yang beli belanjaan di warung yang dekat atau orang yang pergi di pedesaan menggunakan motor tidak memakai helm. Padahal, secara aturan harus memakai helm untuk keperluan keamanan dan keselamatan kerja.

5. Norma Penghindaran

Sebenarnya bukan karena menghindar, tetapi lebih tepatnya adalah perilaku penyimpangan tersebut dilakukan oleh secara umum komunitas masyarakat.

6. Bersifat Adaptif

Perilaku penyimpangan dapat berubah setiap waktu. Misalnya, dahulu orang tidak ada kewajiban untuk memakai pakaian yang tertutup, tetapi sekarang secara umum orang sudah memiliki cukup uang sehingga semuanya memakai pakaian yang benar.

Misalkan lagi, seperti peraturan penggunaan narkotika di bidang kesehatan yang awalnya dilarang sekarang sudah bisa digunakan lagi dengan kadar yang telah ditetapkan oleh medis dan tujuan pengobatan.

Copy URL dan bagikan ke temanmu.
Project SOAL-SOAL PK UTBK dari UTBKCAK ini merupakan inisasi dari kami untuk membantu kalian dalam hal memulai belajar PK.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Cari Informasi

AMUNISI UTBK

Dapatkan kumpulan soal-soal latihan untuk drilling menuju UTBK 2024 sukses.

Mungkin Kamu Butuh Ini Juga

Berikut artikel yang terkait dengan artikel di atas.

Manfaat Ilmu Biologi di Berbagai Bidang

Manfaat Biologi di Berbagai Bidang

Manfaat biologi tersebar luas di berbagai bidang kehidupan kita, seperti kedokteran, farmasi, teknologi pangan, peternakan, pertanian, lingkungan, dan industri.