Full employment diartikan sebagai pemanfaatan secara penuh sumber daya produktif yang dimiliki oleh negara dalam perekonomian. Pada kondisi yang serperti ini, ekonomi sebuah negara dapat menghasilkan output potensial dan tingkat pengangguran berada pada tingkat alami.
Apakah Tidak Ada Pengangguran?
Pada pengertian ini, tidak akan bisa mencapai nol pengangguran yang disebabkan oleh adanya faktor friksional dan struktural yang nantinya berakibat kepada pengangguran yang ada. Nah, yang bisa mencapai nilai nol adalah pengangguran skilis.
Secara umum, untuk memahami lapangan kerja penuh adalah angkatan kerja yang siap bekerja sudah memiliki pekerjaan sekarang ini. Ada dua jenis pengangguran yang tidak mungkin bisa langsung nol jumlahnya.
1. Pengangguran Struktural
Pengangguran yang terjadi karena perubahan yang terjadi secara struktural. Misalkan saja, ada banyak teknologi dan mesin yang masuk di dunia produksi sehingga karyawan disana digantikan oleh mesin dan mereka harus mencari pekerjaan baru yang cocok dengan mereka.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran yang membutuhkan waktu lama untuk memperoleh pekerjaan yang baru sebab biasanya harus memilih dan juga masalah gaji. Misalkan, lulusan baru yang akan mendaftar kerja ataupun karyawan yang resign dan ingin melamar pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi.
Keseimbangan Full Employment
Pada keseimbangan ini, maka terjadi kondisi dimana makroekonomi memiliki PDB riil yang melebihi tingkat potensi jangka panjangnya.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya keseimbangan ini, antara lain:
- Pemangkasan Pajak Pribadi. Masyarakat akan memiliki banyak uang yang dipegang sehingga meningkatkan permintaan kepada pasar.
- Kenaikan Permintaan Ekspor. Artinya, produksi komoditi ekspor menjadi tinggi dan bisa menampung tenaga kerja.
- Penurunan Sukuk Bunga.
- Pergeseran pengeluaran pemerintah.
Itulah beberapa penjelasan singkat mengenai full employment yang menjadi bahasan menarik dalam sebuah ekonomi negara dan pastinya pelajaran ekonomi ya.
